Skip to content

Latest commit

 

History

History
172 lines (149 loc) · 12.4 KB

README.md

File metadata and controls

172 lines (149 loc) · 12.4 KB

BOOK COLLECTION

Nama : Restu Ahmad Ar Ridho
NPM : 2206028951
Kelas : PBP - E

Link Aplikasi

BOOK COLLECTION

List README Tugas Sebelumnnya

Perbandingan Asynchronous Programming dengan Synchronous Programming

Asynchronous Synchronous
Tugas dapat dieksekusi secara bersamaan atau "non-blocking." Artinya, program tidak harus menunggu satu tugas selesai sebelum menjalankan tugas lainnya. Setiap tugas dieksekusi secara berurutan, satu per satu. Ketika tugas tertentu sedang berjalan, program akan "terblokir" dan tidak dapat melakukan tugas lain sampai tugas tersebut selesai.
Model pemrograman yang tidak sejalan atau non-linear. Dapat menginisiasi tugas dan melanjutkan eksekusi program tanpa harus menunggu hasilnya. Model pemrograman yang sejalan atau linear. Setiap instruksi dieksekusi dalam urutan yang ditentukan, dan program akan menunggu hasil dari setiap tugas sebelum melanjutkan.
Menggunakan callback functions atau promises untuk menangani hasil tugas yang berjalan secara asinkron. Memungkinkan untuk menjalankan tugas lain selama menunggu hasil. Eksekusi tugas dan penanganan hasil dilakukan secara berurutan dalam kode. Data biasanya sinkron, artinya data baru diambil atau diubah setelah tugas sebelumnya selesai.
Contoh: Dalam pengambilan data dari server dengan AJAX, Anda dapat mengirim permintaan ke server dan melanjutkan eksekusi program sambil menunggu respon dari server. Contoh: Membaca file dari disk dalam bahasa pemrograman sejalan, program akan berhenti sampai seluruh file dibaca, menghentikan eksekusi tugas lain.

Paradigma Event-Driven dalam JavaScript dan Penerapannya dalam Tugas ini

Paradigma event-driven programming adalah cara pemrograman di mana program merespons peristiwa atau event yang terjadi, seperti tindakan pengguna (klik mouse, input keyboard, dll.) atau perubahan dalam sistem (seperti menerima data dari server). Program tidak berjalan secara linier, tetapi merespons peristiwa-peristiwa ini saat terjadi. Dalam event-driven programming, komponen-komponen utama termasuk event yang merupakan peristiwa yang memicu respons, event handler yang merupakan kode yang dijalankan saat event terjadi, pendaftaran event handler untuk mengaitkan event dengan respons yang sesuai. Pengirim event seperti perangkat keras atau tindakan pengguna memicu event, yang kemudian mengaktifkan event handler untuk menjalankan tindakan yang sesuai, seperti memperbarui tampilan aplikasi atau melakukan operasi lain yang dibutuhkan.

Contoh Penerapannya pada Tugas

Dapat dilihat pada direktori static/js yaitu pada berkas index.js. Pada berkas tersebut terdapat kode $("#button_add").click(addItem); dimana tersebut merupakan salah satu komponen dalam event-driven programming yaitu listener dan event handler. Kode tersebut memiliki arti menambahkan listener terhadap tag html yang memiliki atribut id button_add yaitu ketika button tersebut diclick maka akan dilakukan event-handler pada fungsi addItem untuk menambahkan item. Jadi kode tersebut untuk menerima event berupa click dari suatu button yang berfungsi untuk menambahkan item kedalam database. Ada juga pada tag html yaitu onclick="deleteItem(${item.pk})" yang berfugsi untuk menghapus sebuah item dengan id tertentu pada saat tag tersebut diclick.

Penerapan Asynchronous Programming pada AJAX

Penerapan asynchronous programming pada AJAX (Asynchronous JavaScript and XML) memungkinkan aplikasi web untuk berkomunikasi dengan server secara asinkron, tanpa harus menghentikan atau memblokir eksekusi program utama. Berikut adalah penerapan asynchronous programming dalam AJAX:

  1. Menginisiasi Permintaan: Pertama, permintaan HTTP seperti GET atau POST ke server diinisiasi menggunakan objek XMLHttpRequest atau metode fetch. Saat menginisiasi permintaan, program tidak berhenti, program akan tetap melanjutkan eksekusi.
  2. Mendaftarkan_ Event Listener (Callback Function): Event listener (misalnya, then() untuk fetch) didaftarkan untuk merespons perubahan status permintaan. Ketika status permintaan berubah (seperti ketika respons diterima), event listener diaktifkan (pengembalian dari fetch akan berupa promises).
  3. Menangani Respons: Dalam event listener, program menangani respons yang diterima dari server. Ini bisa berupa data dalam format JSON, XML, atau teks biasa. Respons ini dapat diproses dan digunakan dalam aplikasi sesuai kebutuhan.
  4. Eksekusi Tugas Lain: Selama menunggu respons dari server, program dapat menjalankan tugas lain, seperti merespons interaksi pengguna atau menjalankan program yang lain. Ini berarti program tetap responsif.
  5. Kesalahan dalam permintaan ke server juga dapat ditangani dengan mendaftarkan event listener untuk mengatasi kesalahan. Ini memungkinkan program untuk merespons dengan benar jika terjadi masalah dalam komunikasi dengan server.

Perbandingan Fetch API dan jQuery dalam Penerapan AJAX

  • Fetch API:

    • Natif dan Lebih Modern: Fetch API adalah bagian dari JavaScript modern dan didukung oleh semua browser utama. Ini adalah solusi yang lebih alami dan lebih modern untuk melakukan permintaan jaringan.
    • Lebih Ringan: Fetch API memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan jQuery. Ini mengurangi overhead yang terkait dengan memuat pustaka tambahan.
    • Promise-Based: Fetch API mengembalikan Promise, yang memungkinkan penggunaan yang lebih baik dari asynchronous programming dengan async/await.
  • jQuery:

    • Kompatibilitas Luas: jQuery telah ada selama bertahun-tahun dan memiliki dukungan yang luas. Jika harus mendukung browser lama, jQuery mungkin merupakan pilihan yang lebih baik.
    • Fungsi-Fungsi Tambahan: jQuery menyediakan banyak fungsi tambahan yang memudahkan manipulasi DOM, animasi, dan penanganan event. Ini bisa berguna jika Anda memerlukan lebih dari sekadar permintaan AJAX.

    Pilihan antara keduanya tergantung pada situasi. Jika untuk membangun aplikasi web modern yang ditargetkan untuk browser yang lebih baru dan ingin mengadopsi teknologi terbaru, maka Fetch API menjadi pilihan yang lebih baik. Namun, jika perlu mendukung browser yang lebih lama atau membutuhkan kelebihan dari abstraksi dan fitur jQuery, maka jQuery masih relevan.

Implementasi Setiap Step

  1. Membuat direktori baru pada direktori static dengan nama js dan membuat berkas JavaScript baru dengan nama index.js di dalam direktori js.
  2. Menambahkan link jQuery pada berkas base.html pada direktori templates di root untuk dapat menggunakan jQuery.
  3. Menambahkan juga link untuk menghubungkan Vanilla JavaScript yang telah dibuat kedalam berkas base.html pada direktori templates di root.
      ...
      <script src="https://ajax.googleapis.com/ajax/libs/jquery/3.7.0/jquery.min.js"></script>
      <script src="{% static 'js/index.js' %}"></script>
      ...

AJAX GET

  1. Pada views.py di dalam direktori main membuat fungsi baru dengan nama get_item_json untuk memberikan data item menggunakan fetch
    ...
    def get_item_json(request):
      Items = Item.objects.filter(user=request.user)
      return HttpResponse(serializers.serialize('json', Items))
    ...
  2. Menambahkan routing untuk mengambil data yang sudah didefinisikan sebelumnya dengan menambahkan kode di dalam berkas urls.py pada direktori main dan melakukan import fungsi get_item_json.
    ...
    path('get-product/', get_item_json, name='get_item_json'),
    ...
  3. Pada berkas index.js di direktori static/js ditambahkan handler untuk mendapatkan data-data item dengan method GET
    async function getProducts() {
      return fetch("/get-product").then((res) => res.json());
    }
  4. Untuk menampilkan item pada html dengan membuat tempat yang sebelumnya dilakukan dengan loop Django diganti dengan dan ditambahkan atribut class pada berkas main.html di direktori main/templates seperti
    <div class="container">
      <div class="row row-cols-1 row-cols-sm-2 row-cols-md-3 g-3 bookshelf">
        <!-- Tempat Buku -->
      </div>
    </div>
  5. Pada berkas index.js ditambahkan fungsi untuk melakukan update item apa saja yang ditampilkan dengan menambahkan
    async function refreshItems() {
      const items = await getItems();
      let stringAdd = "";
    
      items.forEach((item) => {
        stringAdd += `<article class="col buku"><div class="card text-white bg-dark shadow-sm"><div class="card-body"><button value="${item.pk}" onclick="deleteItem(${item.pk})" type="submit" class="btn-close btn-close-white position-absolute top-0 end-0 me-2 mt-2"></button><h5 class="card-title fw-bold">${item.fields.name}</h5><p class="card-text">${item.fields.description}</p><div class="d-flex justify-content-between align-items-center"><div class="btn-group"><button onclick="addStock(${item.pk})" type="button" class="btn btn-sm btn-outline-light">+</button><button onclick="subStock(${item.pk})" type="button" class="btn btn-sm btn-outline-light">-</button></div><small class="text-white">${item.fields.amount}</small></div></div></div></article>`;
      });
      
      $(".bookshelf").html(stringAdd);
    }

AJAX POST

  1. Mengubah navbar untuk menambahkan buku pada berkas html yang berkaitan dengan menambahkan kode untuk menampilkan modal untuk menambahkan buku dengan Bootstrap.
  2. Membuat fungsi baru pada views.py untuk menambahkan buku baru dengan kode
    ...
    @csrf_exempt
    def add_item_ajax(request):
        if request.method == 'POST':
            name = request.POST.get("name")
            amount = request.POST.get("amount")
            description = request.POST.get("description")
            user = request.user
    
            new_item = Item(name=name, amount=amount, description=description, user=user)
            new_item.save()
    
            return HttpResponse(f"Buku {name} dengan jumlah {amount} telah ditambahkan", status=201)
    
        return HttpResponseNotFound()
    ...
  3. Membuat routing untuk menghubungkan ke fungsi yang terlah dibuat untuk menambahkan buku dan dilakukan import fungsi sebelumnya.
    ...
    path('create-ajax/', add_item_ajax, name='create_ajax'),
    ...
  4. Membuat modal untuk menampilkan form untuk menambahkan buku sesuai dengan model Item pada berkas base.html menggunakan Bootstrap.
  5. Menambahkan fungsi untuk handle menambahkan buku saat form melakukan submit pada berkas index.js dan menampilkan notif.
    ...
    function addItem() {
      fetch("/create-ajax/", {
        method: "POST",
        body: new FormData(document.querySelector("#form-add-buku")),
      }).then((data) => {
        data.text()
        .then((text) => {
          $(".notif-buku-baru").text(text);
          $(".container-notif-buku-baru").show();
          setTimeout(() => {
            $(".container-notif-buku-baru").hide();
          },3000)
        });
        refreshItems();
      }).catch(err => {
        console.log(err);
        alert("Gagal menambah item.");
      });
    
      document.querySelector("#form-add-buku").reset();
      return false;
    ...
    }
  6. Menambahkan listener pada button modal ketika form akan disubmit dengan menambahkan class pada button dan kode pada index.js sesuai dengan classnya.
    ...
    $("#button_add").click(addItem);

Melakukan Perintah collectstatic

Pada cmd di direktori root masuk kedalam virtual environtment dengan env\Script\activate.bat kemudian melakukan perintah python manage.py collecstatic.

BONUS

Menambahkan fungsi dengan nama delete_item_ajax(request) dan melakukan routing sesuai dengan fungsi dan url kemudian pada berkas index.js menambahkan fungsi deleteItem(id) dengan method fetch DELETE yang menerima id item yang ingin dihapus. Dan juga pada htmlnya ditambahkan atribut onclick yang berisi funsgi deleteItem dengan id-nya.

Menerapkan hal yang sama pada addStock dan subStock