Skip to content

Commit

Permalink
Merge pull request #1 from still-breath/BenDev
Browse files Browse the repository at this point in the history
updated
  • Loading branch information
CopiCat21 authored May 1, 2024
2 parents 5befc35 + e5607a9 commit 09a5b34
Show file tree
Hide file tree
Showing 5 changed files with 395 additions and 52 deletions.
189 changes: 174 additions & 15 deletions P1/Wireless.tex
Original file line number Diff line number Diff line change
@@ -1,24 +1,183 @@
\section{Tujuan}
\begin{itemize}[label=$\bullet$, itemsep=-1pt, leftmargin=*]
\item Cek Halo
\end{itemize}
\section{Pendahuluan}
\subsection{Latar Belakang}
Pada Wireless Jaringan Komputer, terdapat setidaknya 3 jenis, yaitu Point-to-Point Protocol
(PPP), Point-to-multipoint dan Wireless Bridging.\\\\
Point-to-Point Protocol (PPP) adalah data link protokol yang umum digunakan dalam
membangun hubungan langsung antara dua node jaringan. Hal ini dapat menyediakan koneksi
otentikasi, transmisi enkripsi (menggunakan ECP, RFC 1968), dan kompresi. Jenis ini
biasanya digunakan untuk menghubungkan jaringan antar 2 gedung atau antar 2 BTS (Base
Transceiver Station).\\\\
Point-to-multipoint adalah pendekatan yang paling populer untuk komunikasi nirkabel yang
memiliki banyak node, tujuan akhir atau pengguna akhir. Jenis ini biasanya digunakan untuk
membuat wifi atau hotspot yang berasal dari 1 sumber disebar ke banyak client dalam suatu
jaringan.\\\\
Wireless Bridging digunakan untuk menghubungkan dua segmen LAN melalui tautan
nirkabel. Kedua segmen akan berada di subnet yang sama dan terlihat seperti dua switch
Ethernet yang dihubungkan oleh kabel ke semua komputer di subnet.\\\\
Untuk mengembangkan jaringan komputer berbasis wireless yang berkualitas dan mempunyai
ketersediaan tinggi, penggunaan 3 jenis ini perlu disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi
nya, sehingga kali ini saya akan membahasnya 1 persatu dari 3 jenis koneksi wireless
tersebut.

%\begin{itemize}[label=$\bullet$, itemsep=-1pt, leftmargin=*]
% \item Cek Halo
%\end{itemize}

\section{Mengenal Jaringan}
Halo halo, contoh sitasi \cite{Newton1687}.
\subsection{Maksud dan Tujuan}
Mengetahui dan memahami 3 jenis koneksi pada Jaringan Wireless.

\begin{figure}[H]
\centering
\includegraphics[width=0.7\linewidth]{P1/img/contoh.png}
\caption{Gambar Contoh}
\label{fig:gambarcontoh}
\end{figure}
\subsection{Hasil yang diharapkan}
Dapat mengkonfigurasi koneksi Wireless Bridge, Point to Point dan Point to Multipoint
dengan tepat.

\subsection{Tugas Pendahuluan}
%===========================================================%
\section{Tugas Pendahuluan}
\begin{enumerate}
\item Halo
\end{enumerate}


\begin{center}
\colorbox{cyan!30}{\parbox{0.8\linewidth}{\textbf{Opsional:} Pelajari Git dan Github. Anda dapat memulai pembelajaran dari sumber berikut ini: \\ \href{https://github.com}{GitHub - https://github.com} \\ \href{https://git-scm.com/doc}{Git -https://git-scm.com/doc}}}
\end{center}
\end{center}

%===========================================================%
\section{Alat dan Bahan}
\begin{itemize}[label=$\bullet$, itemsep=-1pt, leftmargin=*]
\item 2 atau lebih perangkat router mikrotik yang sudah support wireless.
\item Aplikasi Winbox.
\end{itemize}

%===========================================================%
\section{Jangka Waktu Pelaksanaan}
Pemahaman dan konfigurasi 1 jam.

%===========================================================%
\section{Proses dan Tahapan Konfigurasi}

\subsection{Wireless Point to Point}
Untuk koneksi Point to Point seperti contohnya topologi seperti dibawah ini, biasanya
digunakan untuk menghubungkan 2 router atau 2 node jaringan, Hal ini dilakukan biasanya
untuk koneksi koneksi jarak jauh yang mengharapkan kecepatan tinggi misal untuk
menghubungkan jaringan antar gedung, menghubungkan BTS (Base Transceiver Station) to
BTS (Base Transceiver Station). Koneksi point to point ini akan lebih aman karena maksimal
node yang terhubung hanya 2. Untuk konfigurasinya seperti berikut ini.

\begin{center}
\begin{enumerate}
\item Buatlah skenario topologi seperti gambar dibawah ini, Router1 (Router Utama) menjadi mode Bridge dan Router 2 menjadi mode Station.
\begin{figure}[H]
\centering
\includegraphics[width=0.7\linewidth]{P1/img/contoh.png}
\caption{Gambar Contoh}
\label{fig:gambarcontoh}
\end{figure}
\item Konfigurasi wireless mode Bridge pada Router1 seperti berikut ini.
\begin{figure}[H]
\centering
\includegraphics[width=0.7\linewidth]{P1/img/contoh.png}
\caption{Gambar Contoh}
\label{fig:gambarcontoh}
\end{figure}
\item Untuk konfigurasi IP sesuaikan dengan kebutuhan kalian, saya contohkan seperti dibawah ini.
\begin{figure}[H]
\centering
\includegraphics[width=0.7\linewidth]{P1/img/contoh.png}
\caption{Gambar Contoh}
\label{fig:gambarcontoh}
\end{figure}
\item Pada Router2 konfigurasi mode Station seperti dibawah ini, namun sebelumnya silahkan Scan dan connectkan dengan SSID yang telah diatur di Router1 yaitu PointToPointLur.
\begin{figure}[H]
\centering
\includegraphics[width=0.7\linewidth]{P1/img/contoh.png}
\caption{Gambar Contoh}
\label{fig:gambarcontoh}
\end{figure}
\item Setelah itu setting IP yang satu subnet dengan Router1.
\begin{figure}[H]
\centering
\includegraphics[width=0.7\linewidth]{P1/img/contoh.png}
\caption{Gambar Contoh}
\label{fig:gambarcontoh}
\end{figure}
\item Selanjutnya silahkan ping IP Router2 dari Router1 seperti berikut ini.
\begin{figure}[H]
\centering
\includegraphics[width=0.7\linewidth]{P1/img/contoh.png}
\caption{Gambar Contoh}
\label{fig:gambarcontoh}
\end{figure}
\item Ping IP Router1 dari Router2 seperti berikut ini. Jika TTL maka konfigurasi PointToPoint berhasil.
\begin{figure}[H]
\centering
\includegraphics[width=0.7\linewidth]{P1/img/contoh.png}
\caption{Gambar Contoh}
\label{fig:gambarcontoh}
\end{figure}
\item Tambahan saja, pada Router2 kalian dapat cek di registration Tx dan Rx yang didapat serta kekuatan sinyal seperti berikut.
\begin{figure}[H]
\centering
\includegraphics[width=0.7\linewidth]{P1/img/contoh.png}
\caption{Gambar Contoh}
\label{fig:gambarcontoh}
\end{figure}
\end{enumerate}
\end{center}

\subsection{Wireless Point to Multipoint}
Koneksi ini yang paling banyak digunakan, karena kelebihannya yaitu dapat mengkoneksikan
multipoint atau banyak node dari satu point atau node sumber, penerapan pada koneksi ini
biasanya berupa hotspot. Untuk konfigurasinya seperti berikut.
Untuk gambar topologi sama dengan PointToPoint, hanya saja berbeda di konfigurasi dan
mode pada routernya.
\begin{center}
\begin{enumerate}
\item Buatlah mode AP Bridge di router yang dijadikan router utama seperti berikut.
\item Kemudian setting IP pada wlan1 sesuai keinginan kalian, disini saya konfigurasi IP seperti berikut.
\item Pada Router Station, pergi ke pengaturan wireless dan lakukan scan, kemudian connectkan dengan SSID yang telah di setting di Router utama yaitu PointToMultiPointLur.
\item Settingannya seperti berikut.
\item Lakukan juga konfigurasi IP pada wlan1 yang satu subnet dengan Router Utama.
\item Setelah itu silahkan cek PING dari router AP Bridge ke station.
\item PING dari router station ke AP Bridge. Jika TTL maka koneksi telah berhasil terhubung.
\item Kalian juga bisa menghubungkan laptop kalian ke router1 atau router utama melalui koneksi wifi yang sudah dibuat, pastikan laptop kalian IP nya sudah di setting 1 network, dan lakukan PING dari laptop kalian ke IP Router1 atau router wifi.
\end{enumerate}
\end{center}

\subsection{Wireless Bridge}
Untuk wireless bridge ini sangatlah sederhana, koneksi ini sangat jarang ditemui pada
implementasi realnya, konfigurasi ini menjadikan seolah-olah koneksi yang terhubung
menggunakan switch, keunggulan yang saya rasakan yaitu ringannya kinerja router yang
menggunakan koneksi ini. Untuk konfigurasinya seperti berikut.
Untuk gambar topologi sama dengan Point To Point, hanya saja berbeda di konfigurasi dan
mode pada routernya.
\begin{center}
\begin{enumerate}
\item Setting pada Router1 sebagai mode bridge dan SSID sebagai berikut.
\item Konfigurasi IP pada interface wlan1 yang terhubung ke router dan ether2 yang terhubung ke Laptop seperti berikut.
\item Tambahkan bridge pada router1 seperti berikut.
\item Dan tambahkan Port pada bridge untuk wlan dan ether2, kemudia apply>ok.
\item Pada Router2, lakukan konfigurasi dengan mode station pseoubridge seperti berikut, setelah itu scan dan konekan dengan SSID yang telah di setting di Router1.
\item Setting IP pada interface wlan1 yang terhubung ke router dan ether2 yang terhubung ke laptop seperti berikut.
\item Tambahan saja, untuk anda dapat gunakan access list untuk mengkontrol setiap perangkat yang terhubung dengan MAC.
\item Lakukan konfigurasi IP pada laptop yg terhubung ke Router1 seperti berikut.
\item Lakukan konfigurasi IP pada laptop yg terhubung ke Router2 seperti berikut.
\item Setelah semua terkonfigurasi. Lakukan PING dari kedua router seperti berikut, jika saling TTL maka kedua router telah terhubung.
\item Lakukan juga PING antar laptop seperti berikut. jika reply maka konfigurasi Wireless Bridge berhasil.
\end{enumerate}
\end{center}

%===========================================================%
\section{Hasil yang didapat}
Memahami dan mengkonfigurasi koneksi Point to Point, Point to Multipoint dan Wireless
Bridging dengan tepat.

%===========================================================%
\section{Temuan Permasalahan}
Firewall hidup pada Laptop dapat mempengaruhi koneksi wireless tidak terhubung, kalian
bisa menonaktifkan firewall di laptop kalian, tetapi hal ini tidak terjadi di semua perangkat.

%===========================================================%
\section{Kesimpulan}
Dengan memahami dan mengkonfigurasi 3 jenis koneksi pada wireless, kita dapat
mengimplementasikan koneksi wireless dengan tepat sesuai kebutuhan dan kondisi tertentu.

\cite{Newton1687}.
145 changes: 131 additions & 14 deletions P2/RoutingStatisdanDinamis.tex
Original file line number Diff line number Diff line change
@@ -1,24 +1,141 @@
\section{Tujuan}
\section{Pendahuluan}
\subsection{Latar Belakang}
Pada modul ini, kita akan membahas konfigurasi routing static dan routing dinamis pada perangkat
MikroTik. Routing merupakan proses pengiriman data antara dua atau lebih jaringan yang berbeda.
Dalam modul ini, kita akan membahas konsep dasar routing, macam-macam routing statis dan
dinamis, serta langkah-langkah untuk mengkonfigurasi kedua jenis routing ini pada perangkat
MikroTik.\\\\
Sebelum memulai pembahasan routing, penting untuk memahami konsep dasar jaringan dan
subnetting. Jaringan terdiri dari sejumlah perangkat yang terhubung satu sama lain, seperti komputer,
printer, dan perangkat jaringan lainnya. Setiap perangkat dalam jaringan memiliki alamat IP yang
unik.\\\\
Subnetting adalah proses pembagian jaringan menjadi subnet yang lebih kecil. Dengan subnetting, kita
dapat mengoptimalkan penggunaan alamat IP dan membagi jaringan menjadi beberapa segmen yang
terpisah.\\\\
Dalam routing, terdapat yang namanya protokol routing. Protokol routing adalah aturan yang
digunakan oleh perangkat jaringan untuk memilih jalur terbaik bagi pengiriman data antara jaringan
yang berbeda. Ada dua jenis protokol routing utama: \textbf{routing static dan routing dinamis.}\\\\

\subsection{Maksud dan Tujuan}
Mengetahui dan memahami konfigurasi routing static dan routing dinamis pada Mikrotik.

\subsection{Hasil yang diharapkan}
Dapat mengkonfigurasi konfigurasi routing static dan routing dinamis pada Mikrotik dengan
tepat.

%===========================================================%
\section{Tugas Pendahuluan}
\begin{enumerate}
\item Halo
\end{enumerate}

\begin{center}
\colorbox{cyan!30}{\parbox{0.8\linewidth}{\textbf{Opsional:} Pelajari Git dan Github. Anda dapat memulai pembelajaran dari sumber berikut ini: \\ \href{https://github.com}{GitHub - https://github.com} \\ \href{https://git-scm.com/doc}{Git -https://git-scm.com/doc}}}
\end{center}

%===========================================================%
\section{Alat dan Bahan}
\begin{itemize}[label=$\bullet$, itemsep=-1pt, leftmargin=*]
\item Cek Halo
\item 2 perangkat router mikrotik.
\item Aplikasi Winbox.
\item 3 kabel LAN
\end{itemize}

\section{Mengenal Jaringan}
Halo halo
%===========================================================%
\section{Jangka Waktu Pelaksanaan}
Pemahaman dan konfigurasi 1 jam.

\begin{figure}[H]
\centering
\includegraphics[width=0.7\linewidth]{P2/img/contoh.png}
\caption{Gambar Contoh}
\label{fig:gambarcontoh}
\end{figure}
%===========================================================%
\section{Penjelasan dan Tahapan Konfigurasi}

\subsection{Tugas Pendahuluan}
\subsection{Routing Statis}
Pada routing statis, terdapat setidaknya 2 jenis, yaitu
\begin{enumerate}
\item Halo
\item Default Route : digunakan ketika tidak ada rute spesifik yang cocok untuk tujuan pengiriman data. Jika tidak ada rute yang cocok, paket data akan dikirim melalui default route. Pada MikroTik, default route dinyatakan sebagai 0.0.0.0/0.
\item Static Route : adalah jenis routing di mana administrator jaringan secara manual mengonfigurasi tabel routing pada setiap perangkat jaringan. Dalam routing static, rute yang ditentukan secara manual digunakan untuk mengarahkan paket data ke tujuan yang ditentukan.
\end{enumerate}
Pada kesempatan kali ini, kita akan membuat routing jenis static route, Tahap awal kalian
perlu membuat topologi dan konfigurasi IP Address nya sebagai berikut :\\
===Gambar===\\Berikut penjelasan dan tahapan konfigurasinya.
\begin{center}
\textbf{Konfigurasi Router1}
\end{center}

\begin{enumerate}
\item Pertama kita login ke mikrotik dengan winbox
\item Setelah masuk ke winbox, kita masuk ke ip --> address lalu kita atur ipnya router 1 eth3, ip address 10.10.50.1/28, eth2, ip address 192.168.80.2/28
\item Lalu kita masuk ke ip --> route --> klik add(+), lalu pada Dst.Address isikan 172.16.2.0/24 (ip network client yang ada pada router2) dan pada gateway isikan 10.10.50.2 (ip yang terhubung dari router2 ke router1), klik apply --> ok
\item Jika sudah maka akan reachable eth3
\item Sekarang kita konfigurasi pada DHCP servernya untuk client yang akan terhubung
\item Kita coba untuk ping
\end{enumerate}
\begin{center}
\textbf{Konfigurasi Router2}
\end{center}
\begin{enumerate}
\item Seperti langkah diatas kita masuk dulu ke mikrotik dengan winbox
\item Setelah masuk kita masuk ke ip --> address lalu kita atur ipnya router 2 eth3, ip address 10.10.50.2/28 eth2, ip address 192.168.80.2/28
\item Lalu kita masuk ke ip --> route --> klik add(+), lalu pada Dst.Address isikan 192.168.80.0/28 (ip network client yang ada pada router1) dan pada gateway isikan 10.10.50.1 (ip yang terhubung dari router1 ke router2), klik apply --> ok
\item Jika sudah maka akan reachable eth3
\item Sekarang kita konfigurasi pada DHCP servernya untuk client yang akan terhubung
\item Kita coba ping ke router1
\item Tahap terakhir atau penugasan, setting IP Address pada PC client router1 dan router2, kemudian PING IP dari PC router2 ke PC Router2, pastikan berhasil dan lampirkan dalam laporan.
\end{enumerate}

\subsection{Routing Dinamis}
Pada routing dinamis, terdapat setidaknya 3 jenis, yaitu
\begin{enumerate}
\item Routing Information Protocol (RIP) RIP adalah salah satu protokol routing dinamis yang menggunakan metrik hop count (jumlah hop) untuk menentukan jalur terbaik. Metrik hop count mengukur jarak antara router pengirim dengan tujuan dalam jumlah hop (melalui berapa banyak router).
\item Open Shortest Path First (OSPF) OSPF adalah protokol routing dinamis yang menggunakan algoritma Dijkstra untuk menentukan jalur terpendek. OSPF mengumpulkan informasi topologi dari semua router dalam jaringan dan menghitung jalur terbaik berdasarkan bobot (cost) setiap link.
\item Border Gateway Protocol (BGP) BGP adalah protokol routing eksternal yang digunakan di Internet. BGP memungkinkan router di AS (Autonomous System) yang berbeda untuk berkomunikasi dan menukar informasi routing.
\end{enumerate}
Pada kesempatan kali ini, kita akan membuat routing jenis static route, Tahap awal kalian perlu membuat topologi dan konfigurasi IP Address nya sebagai berikut :\\
===Gambar===\\Penjelasan dan tahapan konfigurasi sebagai berikut :

\begin{center}
\colorbox{cyan!30}{\parbox{0.8\linewidth}{\textbf{Opsional:} Pelajari Git dan Github. Anda dapat memulai pembelajaran dari sumber berikut ini: \\ \href{https://github.com}{GitHub - https://github.com} \\ \href{https://git-scm.com/doc}{Git -https://git-scm.com/doc}}}
\end{center}
\textbf{Konfigurasi Router1}
\end{center}
\begin{enumerate}
\item Pertama kita buka winbox, lalu buat IP Address klik \textbf{IP > Address.}
\item Lalu kita membuat IP Address yang menghubungkan interface router 1 dan router 2, pada konfigurasi ini saya menggunakan interface ether2 sebagai penghubungnya. $\Rightarrow$ \textbf{Address : 172.160.8.1/24 > Interface :} (biarkan kosong) > \textbf{Interface : ether.}
\item Langkah selanjutnya kita mengatur IP Address yang terhubung dengan laptop. $\Rightarrow$ \textbf{Address : 192.168.10.1/24 > Interface : ether3 > Apply > Ok.}
\item Selanjutnya kita klik \textbf{Routing > RIP.}
\item Klik tab \textbf{Interfaces > Add > Interface : ether2} (interface yang menghubungkan antar router) \textbf{> receive : v1 > send : v1 > Apply > Ok.}
\item Langkah selanjutnya memasukan semua IP Network ether2 dan ether3. $\Rightarrow$ klik tab \textbf{Networks > Add > Address : 172.160.8.0/24 > Ok.}
\item Klik \textbf{Network > Add > Address : 192.160.10.0/24 > Ok.}
\item Selanjutnya kita klik tab Neighbours, disini kita memasukan alamat IP tujuan router lawan. Klik \textbf{Add > Address : 172.160.8.2 > Ok.}
\item Setelah konfigurasi router 1 selesai, selanjutnya kita konfigurasi IP laptop. $\Rightarrow$ \textbf{Address : 192.168.10.2 > Netmask : 255.255.255.0 > Gateway : 192.168.10.1.}
\end{enumerate}

\begin{center}
\textbf{Konfigurasi Router2}
\end{center}
\begin{enumerate}
\item Pertama kita buka winbox, lalu buat IP Address klik \textbf{IP > Address.}
\item Lalu kita membuat IP Address yang menghubungkan interface router 1 dan router 2, pada konfigurasi ini saya menggunakan interface ether2 sebagai penghubungnya $\Rightarrow$ \textbf{Address : 172.160.8.2/24 > Interface : ether2 > Apply > Ok.}
\item Langkah selanjutnya kita mengatur IP Address yang terhubung dengan laptop. $\Rightarrow$ \textbf{Address : 192.168.20.2/24 > Interface : ether3 > Apply > Ok.}
\item Selanjutnya kita klik \textbf{Routing > RIP.}
\item Klik tab \textbf{Interfaces > Add > Interface : ether2} (interface yang menghubungkan antar router) \textbf{> receive : v1 > send : v1 > Apply > Ok.}
\item Langkah selanjutnya memasukan semua IP Network ether2 dan ether3 $\Rightarrow$ klik tab \textbf{Networks > Add > Address : 172.160.8.0/24 > Ok.}
\item $\Rightarrow$ \textbf{Klik Network > Add > Address : 192.160.20.0/24 > Ok.}
\item Selanjutnya kita klik tab Neighbours, disini kita memasukan alamat IP tujuan router lawan. Klik \textbf{Add > Address : 172.160.8.1 > Ok.}
\item Setelah konfigurasi router 1 selesai, selanjutnya kita konfigurasi IP laptop. $\Rightarrow$ \textbf{Address : 192.168.20.3 > Netmask : 255.255.255.0 > Gateway : 192.168.20.2.}
\end{enumerate}

\begin{center}
\textbf{Pengujian Konfigurasi}
\end{center}
Untuk mengetes apakah konfigurasi telah berhasil atau belum dapat dilakukan dengan melakukan ping masing - masing IP Address laptop lawan.\\
==Gambar==\\==Gambar==\\
Apabila masing - masing Laptop mendapatkan jawaban selamat konfigurasi berhasil.

%===========================================================%
\section{Hasil yang didapat}
Memahami dan mengkonfigurasi routing dinamis RIP dengan tepat.

%===========================================================%
\section{Kesimpulan}
Dalam mengkonfigurasi routing RIP, diperlukan pemahaman dasar mengenai setting IP Address dan Subnetting, dan juga diperlukan ketelitian dan fokus agar berhasil

\cite{Newton1687}.

Loading

0 comments on commit 09a5b34

Please sign in to comment.