Analisis BDT 2015

Basis Data Terpadu 2015

Basis Data Terpadu adalah gagasan TNP2K. Pengumpulan data dilakukan oleh BPS yang memuat informasi sosial, ekonomi, dan demografi penduduk di berbagai wilayah di Indonesia. Pengumpulan data terakhir dilakukan pada tahun 2015. Data ini sangat kaya informasi mengenai status sosial, ekonomi dan demografi penduduk setiap wilayah yang disensus, dan selama ini hanya dimanfaatkan untuk perencanaan oleh instansi pusat.

Seharusnya, desa juga dapat memanfaatkan data tersebut untuk perencanaan desa itu sendiri. Itulah mengapa desa di Kab Lombok Timur, Bima dan lainnya sudah mulai mengimpor data BDT mereka ke OpenSID. Dengan adanya data itu, mereka bisa gunakan data yang sangat kaya informasi itu untuk membantu desa melakukan perencaaan berbasis data.

Untuk info lebih lanjut:

1. http://bdt.tnp2k.go.id/,
2. http://www.tnp2k.go.id/id/tanya-jawab/basis-data-terpadu/.

Memperoleh data BDT 2015

Menurut pengalaman dari Kabupaten Lombok Timur dan Bima, data BDT dapat diperoleh:

• langsung dari TNP2K di Jakarta,
• dari BAPPEDA atau
• dari Bupati.

Mengimpor Data BDT 2015

Prosesnya:

1. Impor definisi Analisis BDT untuk:
   1. Analisis Rumah Tangga
   2. Analisis Penduduk/ Individu
2. Di halaman analisis respons (http://localhost:8080/OpenSID/index.php/analisis_respon) untuk analisis rumah tangga, klik tombol baru Impor BDT 2015
3. Di halaman analisis respons (http://localhost:8080/OpenSID/index.php/analisis_respon) untuk analisis penduduk, klik tombol baru Impor BDT 2015

Pengelompokan rumah tangga dilakukan secara otomatis. Pengambilan data respons dari data BDT juga dilakukan secara otomatis.

Data BDT yang tidak ada di database penduduk diabaikan dan dilaporkan.

Proses impor data BDT akan memakan waktu beberapa menit, tergantung dari jumlah data dan kapasitas perangkat komputer yang digunakan.

Asumsi:

1. menggunakan analisis BDT seperti yg digunakan di Bima, dan
2. data BDT dari TNP2K mengikuti format yg diperoleh Bima (satu sheet).