Skip to content

Panduan Menginstall SID di Hosting Web

Julis Suryadi edited this page Jun 28, 2019 · 1 revision

Langkah-langkah untuk mengonlinekan SID (yaitu menginstall SID di hosting web) adalah:

  1. Siapkan anggaran untuk mendapatkan nama domain dan untuk menyewa layanan hosting
  2. Dapatkan nama domain, yaitu dapatkan alamat web yang akan dipakai untuk website SID
  3. Dapatkan layanan hosting, yaitu dapatkan tempat di mana server SID online akan dipasang
  4. Arahkan nama domain ke server hosting
  5. Onlinekan SID, yaitu mengunggah script dan database SID ke server hosting

Langkah-langkah di atas dijelaskan berikut ini.

Siapkan anggaran domain dan hosting

Desa dapat menganggarkan biaya domain dan hosting dari dana desa. Di Peraturan Menteri Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi berikut:

desa diberi keleluasaan untuk mengembangkan SID dalam berbagai model dan biayanya dianggarkan melalui dana desa. Terpulang kepada desa itu sendiri, apakah pengembangan SID dianggap penting untuk kemajuan desa (Sumber: Suparman).

Dapatkan nama domain

Idealnya desa mempergunakan nama domain (alamat web) namadesa.desa.id untuk mengonlinekan SID. Domain desa.id kelola oleh Kominfo, yang diatur oleh PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2015. Untuk mendapatkan nama di desa.id perlu mengikuti proses yang dijelaskan di http://desa.web.id/. Untuk informasi tambahan mengenai proses mendapatkan domain desa.id untuk desa anda, lihatlah Panduan Mendaftar Untuk Domain desa.id.

Apabila website SID akan digunakan sebagai alamat elektronik resmi desa maka Permenkominfo No. 5 Tahun 2015 mewajibkan penggunaan domain desa.id (Bab III Pasal 4 Butir (1)).

wajib-desa id

Contoh desa yang mempergunakan domain desa.id: http://sered-banjarnegara.desa.id/.

Sementara menunggu mendapatkan domain desa.id, atau juga sebagai alternatif, banyak pula desa yang memakai domain lain dulu.

Nama domain bisa dibeli di berbagai penyedia nama domain. Contoh desa yang memakai nama domain yang dibeli sendiri: http://desasindangheula.org/ (tidak mempergunakan SID).

Ada juga desa yang menumpang pada domain kabupaten atau kecamatan. Contoh desa yang menumpang di domain kabupaten: http://sid.sidoarjokab.go.id/.

Ada pula yang mempergunakan domain yang disediakan oleh penyedia aplikasi SID, seperti sideka.id. Contoh desa yang menggunakan domain dari sideka.id: http://kemawi-somagede.sideka.id/.

Dapatkan layanan hosting

Nanti pada waktu mau dipasang online, hosting website desa bisa di mana saja. Desa yang menumpang pada domain kabupaten biasanya tidak perlu memperoleh layanan hosting sendiri, karena cukup menumpang pada server kabupaten. Demikian juga, desa yang memanfaatkan fasilitas hosting yang disediakan penyedia aplikasi (seperti http://sideka.id), pada umumnya cukup membuat perjanjian dengan penyedia tersebut mengenai hosting yang mereka sediakan.

Desa yang mempergunakan domain desa.id atau yang membeli nama domain sendiri, biasanya perlu mendapatkan layanan hosting web sendiri.

Beberapa penyedia hosting telah menyatakan kesediaan mereka untuk memberi donasi kepada Komunitas OpenSID sebesar 10% dari pesanan hosting yang mereka terima dari pengguna OpenSID. Penyedia hosting tersebut adalah:

  1. OpenDesa
  2. Happy Agung
  3. Jogjaweb

Beberapa penyedia hosting lainnya yang digunakan desa:

  • dapurhosting.com
  • idhostinger.com
  • indoreg.co.id
  • cangkirhost.net, menyediakan ssl
  • hoststres.com, menyediakan ssl
  • rumahweb.com, mengizinkan penggunaan .htaccess
  • domainesia.com (Pilih paket super agar bisa menggunakan SSH, git, composer dll)
  • dll

Silakan tambahkan hosting lain yang juga digunakan desa.

Perhatian. OpenSID tidak memberikan rekomendasi hosting. Desa perlu melakukan evaluasi sendiri hosting mana 
yang cocok untuk kebutuhan masing-masing desa. Berikut ini diuraikan beberapa kriteria yang dapat digunakan untuk 
memilih hosting yang tepat.

Kriteria memilih hosting, antara lain:

  1. Reliability, sejauh mana bisa dipercaya hosting itu selalu bisa diakses
  2. Kecepatan akses, mengunduh, mengunggah
  3. Apakah menyediakan versi perangkat aplikasi (PHP, Mysql, server web, dsbnya) yang diperlukan
  4. Apakah data pengguna dibackup secara rutin, dan dapat dipulihkan dengan mudah
  5. Sejauh apa diterapkan keamanan server dari serangan hacker
  6. Apakah menyediakan SSL, untuk lebih mengamankan akses ke data SID
  7. Dukungan teknis, apakah ada layanan chat online, apakah ada sistem tiket untuk memberi nomor layanan teknis
  8. Kecepatan memberi tanggapan kalau ada masalah atau pertanyaan
  9. Harga untuk paket layanan yang diperlukan
  10. Lokasi server. Bagi desa yang menggunakan domain desa.id untuk website SID, Permenkominfo No. 5 Tahun 2015 mewajibkan desa menggunakan server yang berada di wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia (Bab VI Pasal 20 butir (1))
wajib-server-nkri

Untuk menguji tingkat ketanggapan layanan suatu penyedia hosting, coba secara langsung:

  • menelpon nomor dukungan teknis mereka
  • memakai sarana chat online mereka
  • mengirim email ke alamat dukungan teknis mereka

Apabila mereka lamban mengangkat telepon, lambat membalas email, layanan chat mereka jarang ada operatornya atau pengetahuan teknis petugas mereka kurang, sebaiknya penyedia hosting tersebut dihindari saja.

Keamanan data penduduk

Seperti halnya semua Sistem Informasi Desa, database aplikasi OpenSID digunakan untuk menyimpan data penduduk dan data desa lainnya yang perlu dijaga keamannya. Hanya pihak-pihak yang berhak yang diperbolehkan mengakses data tersebut.

Karena itu, sebelum meng-onlinekan aplikasi OpenSID mereka, desa perlu menyimak tanggung jawab mereka atas keamanan data penduduk dan langkah-langkah apa yang bisa dilakukan untuk mengurangi resiko kebobolan.

Pertama-tama, kita perlu paham bahwa tidak ada satupun aplikasi online yang sepenuhnya aman dari semua serangan online, walaupun aplikasi milik negera dan lembaga komersial dengan anggaran besar dan teknologi canggih sekalipun.

Meskipun resiko kebobolan selalu ada, pemasangan aplikasi online terus berjalan, karena kemudahan/pendayagunaan/manfaat yang dimungkinkan oleh aplikasi online dianggap setimpal dengan resiko yang ada.

Demikian juga dengan penyediaan aplikasi SID online, termasuk OpenSID. Sudah banyak aplikasi OpenSID desa, aplikasi SID CRI (OpenSID berasal dari SID CRI) dan aplikasi SIDEKA yang sudah online, demi memperoleh manfaat adanya SID online. Bahkan banyak aplikasi SID CRI desa yang sudah bertahun-tahun online.

Pada umumnya, penyedia aplikasi atau hosting berusaha untuk mengantisipasi resiko serangan, dan menerapkan pertahanan terhadap resiko serangan tersebut (kalau tidak, aplikasi atau hosting mereka tidak akan laku). Jika terjadi peristiwa serangan, umumnya penyedia aplikasi atau hosting akan mempelajari serangan yang terjadi dan menutup titik lemah yang ditemukan.

Resiko yang lebih tinggi umumnya berada di pihak administrator atau pengguna aplikasi itu sendiri, terutama karena lalai mengubah password atau setting aplikasi, atau lalai dalam menjaga kerahasiaan password.

Langkah-langkah untuk mengurangi resiko kebobolan dan dampaknya, antara lain:

  • ganti semua password dan setting aplikasi default supaya lebih aman
  • ganti semua password secara rutin
  • jaga kerahasiaan semua password
  • identifikasi kelemahan aplikasi OpenSID dari segi keamanan data, dan laporkan supaya bisa diperbaiki
  • selalu update ke versi OpenSID yang terkini, karena versi terkini berusaha menutup celah keamanan yang diketahui
  • pastikan hosting yang digunakan menerapkan praktek terbaik untuk menjaga server mereka dari serangan, termasuk menyediakan SSL
  • pelajari syarat & ketentuan penyedia hosting, untuk memastikan apa tanggung jawab mereka bila terjadi kebobolan data. Pilih hosting yang mempunyai skema tanggung jawab sesuai dengan profil resiko desa anda -- sejauh mana desa ingin menghindari resiko
  • gunakan SSL

Tentunya desa yang ingin menghindari resiko sama sekali, tidak akan mengonlinekan SID mereka.

Arahkan nama domain ke server hosting

Setelah mendapatkan nama domain dan layanan hosting web, nama domain perlu dikenali oleh server hosting melalui langkah berikut:

  • Ganti setting name server di tempat pengelolaan nama domain desa
  • Tambahkan nama domain sebagai domain alias di layanan hosting

Langkah ini dijelaskan di bawah. Namun, harap diperhatikan, caranya berbeda-beda tergantung dari fitur yang disediakan oleh cPanel yang disediakan oleh masing-masing layanan hosting dan juga tempat di mana nama domain desa dikelola. Cara dan tampilan layar yang diberikan di bawah mempergunakan contoh dari layanan dapurhosting.com dan pengelolaan nama domain desa.id di Kominfo.

Ganti name server di tempat pengelolaan nama domain

Ganti name server di tempat pengelolaan nama domain supaya menunjuk ke name server yang ditentukan oleh penyedia hosting anda. Name server penyedia hosting dapat ditemukan pada dokumentasi online yang disediakan oleh penyedia hosting, atau bisa ditanyakan langsung kepada teknisi penyedia hosting.

Sebagai contoh, name server untuk dapurhosting.com terdaftar di http://dapurhosting.com/pindah-hosting:

  • dns1.dapurhosting.net
  • dns2.dapurhosting.net
  • dns3.dapurhosting.net
  • dns4.dapurhosting.net

Di tempat pendaftaran nama domain, cari tempat untuk mengganti name server untuk nama domain desa. Apabila tidak ditemukan, tanyakan pada teknisi pengelola nama domain desa.

Ganti setting name server pada nama domain desa supaya mempergunakan name server yang ditentukan oleh penyedia layanan hosting desa. Sesudah diganti, tunggu 1 sampai 2 hari untuk perubahan tersebut tersebar ke DNS di internet.

Sebagai contoh, untuk domain desa.id, setting name server ada di ??????, sebagai terlihat di gambar berikut.

[tampilan layar mengubah setting name server di desa.id]

Tambahkan nama domain sebagai domain alias di layanan hosting

Nama domain yang diperoleh perlu dikenali oleh server hosting. Dalam contoh ini di dapurhosting.com, untuk mengarahkan nama domain ke situs utama (yaitu ke folder public_html, bukan sub-domain), kita perlu menambahkan nama domain sebagai domain alias.

Di cPanel, klik fitur Aliases, seperti terlihat di gambar berikut.

Di form yang tampil, isi nama domain dan klik Add Domain. Nama domain yang kita masukkan sekarang akan mengarah ke folder public_html.

Onlinekan SID

Setelah mendapatkan nama domain dan layanan hosting web, SID anda dapat di-onlinekan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:

  1. Buat database, mempergunakan cPanel
  2. Impor database desa, mempergunakan phpmyadmin di cPanel
  3. Upload script OpenSID, mempergunakan cPanel
  4. Upload folder desa, mempergunakan cPanel
  5. Ubah konfigurasi akses database, mempergunakan cPanel
  6. Ubah password pengguna supaya lebih ketat, mempergunakan SID

Langkah-langkah ini dijelaskan di bawah. Namun, harap diperhatikan, caranya berbeda-beda tergantung dari fitur yang disediakan oleh cPanel yang disediakan oleh masing-masing layanan hosting. Cara dan tampilan layar yang diberikan di bawah mempergunakan contoh dari layanan dapurhosting.com.

Buat database SID

Di cPanel dapurhosting.com, database baru dibuat mempergunakan fitur MySQL.

Pergunakan fitur itu untuk membuat database baru, misalnya sid. (Catatan: untuk meningkatkan keamanan database anda, sebaiknya jangan pakai nama ini. Pakai nama yang tidak mudah ditebak orang lain).

Setelah itu, buat user database SID. Di cPanel dapurhosting.com, fitur untuk mengelola pengguna database ada di fitur MySQL juga. Pergunakan fitur ini untuk membuat user baru, misalnya sid dan buat password (kode sandi) untuk pengguna tersebut. (Catatan: untuk meningkatkan keamanan database anda, sebaiknya memakai nama user dan kode sandi yang tidak mudah ditebak orang lain).

Berikan user baru ini akses ke database yang telah dibuat sebelumnya.

Biasanya user ini diberi hak akses penuh ke database SID, seperti terlihat di gambar berikut.

Catat nama database, nama user dan kode sandi yang dipergunakan. Informasi ini nanti diperlukan pada waktu mengubah konfigurasi akses aplikasi SID ke database yang baru dibuat.

Impor database desa

Sebelum memulai proses mengonlinekan SID, anda harus membuat backup database SID offline anda, mempergunakan fitur Backup/Restore yang disediakan oleh aplikasi SID.

File backup yang dihasilkan, misalnya backup-on-2016-09-20-04-34-15.sql, perlu di-impor ke database baru yang dibuat di cPanel hosting. Impor backup tersebut mempergunakan phpmyadmin di cPanel.

Unggah script OpenSID ke server hosting untuk versi OpenSID sama dengan yang dipergunakan di server offline anda. Apabila file unduhan script OpenSID anda tidak tersimpan, bisa diunduh lagi dari https://github.com/eddieridwan/OpenSID/releases.

Unggah script OpenSID, dalam format .zip, ke server hosting mempergunakan fitur File Manager di cPanel.

Unggah script OpenSID ke folder public_html.

Setelah diunggah, extract atau kembangkan file .zip script OpenSID, mempergunakan fitur di File Manager cPanel.

Apabila file script OpenSID dikembangkan ke dalam sub-folder, pindahkan semua file itu ke folder public_html.

Unggah folder desa

Buat file format .zip untuk folder desa di server SID offline anda. Folder desa berisi semua file ubahan desa dan perlu diunggah ke server hosting. Unggah file folder desa yang sudah di-zip mempergunakan File Manager di cPanel, ke folder public_html.

Setelah diunggah, extract atau kembangkan file .zip tersebut. Prosesnya sama dengan pengunggahan script OpenSID yang dijelaskan di atas.

Ubah konfigurasi akses database SID

Mempergunakan File Manager di cPanel, cari file desa/config/database.php. File ini berisi setting untuk mengakses database SID dan perlu diubah sesuai dengan setting untuk mengakses database SID yang telah dibuat sebelumnya di cPanel.

Pergunakan fitur Code Editor di File Manager untuk menyunting file desa/config/database.php.

Ganti setting akses database (nama database, user database, password) sesuai dengan database dan user yang telah dibuat di langkah Buat database SID di atas. Klik Save untuk menyimpan perubahan yang telah dibuat.

Ubah password pengguna SID

Dengan meng-onlinekan SID, anda meletakkan data penduduk desa pada media yang bisa diakses oleh siapa saja yang memakai internet. Anda, sebagai penjaga keamanan data warga desa, perlu menjaga agar data penduduk hanya bisa diakses oleh pengguna yang berhak.

Dalam hal ini, pengguna yang bisa mengakses modul Administrasi perlu ditinjau ulang. Pengguna yang tidak perlu mengakses SID online sebaiknya dihapus saja. Untuk pengguna lainnya, yang dianggap perlu mengakses modul Administrasi SID online, ubah kode sandi mereka supaya mempergunakan pola yang lebih ketat, yang lebih sulit ditebak secara manual ataupun secara otomatis.

Periksa Setting PHP

Informasi PHP yang aktif di hosting anda dapat dilihat menggunakan menu Pengaturan > Info Sistem. Di halaman yang tampil, periksa informasi PHP. Terutama:

  • yakinkan versi PHP yang digunakan adalah yang disupport OpenSID. PHP v7 belum disupport penuh.
  • yakinkan extension fileinfo di-enable. fileinfo diperlukan untuk memeriksa jenis file yang diunggah agar menjaga keamanan situs.
enable-fileinfo

Kalau versi PHP bukan yang disupport, ubah menggunakan CPanel yang biasanya menyediakan fasilitas untuk memilih versi PHP yang diinginkan. Gambar berikut menunjukkan contoh menu untuk memilih versi PHP.

cpanel-pilih-php

Kalau fileinfo tidak di-enable, gunakan CPanel untuk memilih extension PHP untuk di-enable. Gambar berikut menunjukkan contoh fitur di CPanel untuk memilih extension untuk di-enable. Sekiranya hosting anda tidak menyediakan fitur setting seperti ini, hubungi admin hosting supaya fileinfo di-enable.

cpanel-php-extension

Aktifkan SSL/HTTPS

Desa sebaiknya menggunakan hosting yang menyediakan SSL, sehingga website bisa diakses dengan protocol https. Jika hanya menggunakan http, semua komunikasi antara browser dengan server SID tidak ter-enkripsi, sehingga potensial dapat dibaca oleh hacker yang mencegat jalur komunikasi tersebut. Untuk mencegah kelemahan ini, dan untuk lebih mengamankan data SID, sebaiknya desa menggunakan hosting yang menyediakan SSL.

Untuk membuat website aman atau akses HTTPS dengan SSL silahkan ikuti tautan panduan Akses Aman (HTTPS) SSL. Panduan ini hanya berlaku pada hosting yang menyediakan SSL.

Daftar Bacaan

Clone this wiki locally