-
Notifications
You must be signed in to change notification settings - Fork 0
Panduan Konfigurasi Aplikasi
OpenSID menyediakan berbagai setting konfigurasi aplikasi untuk menyesuaikan aplikasi dengan kebutuhan desa. Misalnya, ada setting untuk menggantikan sebutan desa dengan kata lain, misalnya kampung. Juga disediakan fitur untuk mengaktifkan/non-aktifkan modul-modul utama (seperti Peta, Bantuan atau Persil) sesuai kebutuhan desa.
Di modul Admin, admin dapat menentukan modul-modul mana saja yang ditampilkan di menu utama. Misalnya, apabila desa belum melakukan pengelolaan tanah desa, modul Persil, Plan dan Peta bisa di-non-aktifkan supaya tidak membingungkan pengguna.
Setting modul dilakukan di halaman Manajemen Modul. Untuk menampilkan halaman Manajemen Modul, klik menu seperti terlihat di gambar berikut.
Untuk mengubah setting suatu modul, klik tombol Ubah seperti ditunjukkan pada gambar berikut untuk menampilkan Form Manajemen Modul.
Klik tombol Aktif untuk mengaktifkan modul itu dan klik tombol Tidak Aktif untuk me-nonaktifkan modul tersebut. Klik Simpan untuk menyimpan setting yang dipilih.
Gambar berikut menunjukkan tampilan menu modul utama setelah modul Persil, Plan, Peta dan SMS di-nonaktifkan.
Di modul Admin, admin dapat menentukan setting aplikasi sesuai dengan kebutuhan desa. Misalnya, untuk menentukan sebutan wilayah desa (seperti kampung, nagari, dsbnya) atau untuk memilih tema yang akan digunakan untuk menampilkan website desa.
Setting aplikasi dilakukan di halaman Setting Aplikasi. Untuk menampilkan halaman Setting Aplikasi, klik menu seperti terlihat di gambar berikut.
Di halaman Setting Aplikasi setiap setting dapat diubah. Klik tombol Simpan untuk menyimpan perubahan yang dibuat.
Setting | Keterangan | Default |
---|---|---|
admin_title | Setting ini menentukan judul yang muncul di tab pada halaman browser saat menampilkan modul Administrasi. | Sistem Informasi Desa |
enable_tracking | Setting ini untuk menentukan apakah akan mengirim data nama dan lokasi desa ke server Tracker OpenSID. Data yang dikirim ditampilkan di http://tracksid.bangundesa.info/ | Ya |
google_key | ** Perhatian. Mulai versi v18.06 (Juni 2018) semua peta menggunakan OpenStreetMap, dan Google API Key tidak diperlukan lagi.** Masukkan Google API Key yang diperoleh dari Google. API Key ini diperlukan untuk menampilkan peta di modul web. Panduan memperoleh Google API Key ada di Panduan Memasang Google API Key. | |
libreoffice_path | Apabila server SID memakai sistem operasi Windows dan LibreOffice terpasang, masukkan di sini path ke program LibreOffice di server SID. LibreOffice dibutuhkan untuk menampilkan surat dalam format PDF, bukun RTF. Petunjuk lebih lanjut ada di Panduan Mencetak Surat. Kosongkan apabila libreoffice tidak terpasang di server SID. | |
login_title | Setting ini menentukan judul yang muncul di tab pada halaman browser saat menampilkan laman login ke modul Administrasi (http://localhost/index.php/siteman). | OpenSID |
offline_mode | Setting ini menyediakan tiga pilihan yang menentukan apakah website desa bisa diakses atau tidak: 1. Web bisa diakses publik 2. Web dan peta hanya bisa diakses admin/operator/redaksi. Setting ini bermanfaat bagi desa yang masih dalam tahap menyiapkan materi website, dan belum siap untuk disajikan ke publik 3. Web dan peta non-aktif sama sekali. Setting ini dapat digunakan desa yang belum mempunyai rencana sama sekali untuk menyediakan akses ke/dari internet melalui OpenSID. |
Web bisa diakses publik |
penomoran_surat | Setting ini untuk menentukan urutan nomor surat yang diisi otomatis di form surat. Ada tiga pilihan: (1) Nomor berurutan untuk masing-masing surat masuk dan keluar; dan untuk semua surat layanan. (2) Nomor berurutan untuk masing-masing surat masuk dan keluar; dan untuk setiap surat layanan dengan jenis yang sama. (3) Nomor berurutan untuk keseluruhan surat layanan, masuk dan keluar. | Pilihan (2) |
sebutan_camat | Masukkan setting ini untuk mengubah sebutan camat yang akan ditampilkan di laman aplikasi maupun di surat. Misalnya, masukkan kepala distrik apabila ingin menampilkan kata kepala distrik untuk menggantikan camat di aplikasi | camat |
sebutan_desa | Masukkan setting ini untuk mengubah sebutan desa yang akan ditampilkan di laman aplikasi maupun di surat. Misalnya, masukkan kampung apabila ingin menampilkan kata kampung untuk menggantikan desa di aplikasi. | desa |
sebutan_dusun | Masukkan setting ini untuk mengubah sebutan dusun yang akan ditampilkan di laman aplikasi maupun di surat. Misalnya, masukkan jorong apabila ingin menampilkan kata jorong untuk menggantikan dusun di aplikasi. | dusun |
sebutan_kabupaten | Masukkan setting ini untuk mengubah sebutan kabupaten yang akan ditampilkan di laman aplikasi maupun di surat. Misalnya, masukkan kota apabila ingin menampilkan kata kota untuk menggantikan kabupaten di aplikasi | kabupaten |
sebutan_kabupaten_singkat | Masukkan setting ini untuk mengubah sebutan kabupaten singkat yang akan ditampilkan di laman aplikasi maupun di surat. Misalnya, masukkan kota apabila ingin menampilkan kata kota untuk menggantikan kab. di aplikasi | kab. |
sebutan_kecamatan | Masukkan setting ini untuk mengubah sebutan kecamatan yang akan ditampilkan di laman aplikasi maupun di surat. Misalnya, masukkan distrik apabila ingin menampilkan kata distrik untuk menggantikan kecamatan di aplikasi | kecamatan |
sebutan_kecamatan_singkat | Masukkan setting ini untuk mengubah sebutan kecamatan singkat yang akan ditampilkan di laman aplikasi maupun di surat. Misalnya, masukkan dis. apabila ingin menampilkan kata dis. untuk menggantikan kec. di aplikasi | kec. |
sebutan_singkatan_kadus | Masukkan setting ini untuk mengubah sebutan kepala dusun yang akan ditampilkan di lembar disposisi pada halaman Surat Masuk | kawil |
sumbar_gambar_slider | Pilih setting untuk menentukan gambar yang akan ditampilkan di slider besar di modul Web | Gambar utama artikel terbaru |
timezone | Pilih zona waktu sesuai dengan lokasi desa | Asia/Jakarta |
tombol_cetak_surat | Tentukan apakah di form surat, akan ditampilkan tombol Cetak surat langsung kalau templatenya tersedia. | Tidak |
warna_tema_admin | Tentukan warna dasar tema komponen Admin | skin-purple |
web_theme | Setting ini untuk menentukan tema penampilan web yang akan digunakan. Saat ini, selain tema default yang tersedia adalah tema hadakewa yang dikembangkan oleh Happy Agung untuk Desa Hadakewa | default |
website_title | Setting ini menentukan judul yang muncul di tab pada halaman browser (misalnya Chrome/Firefox) saat menampilkan modul Web. | Website Desa nama-desa |
Berikut ini contoh tampilan layar aplikasi dan surat setelah mengubah setting sebutan_desa menjadi kampung.
Berikut ini contoh tampilan layar aplikasi setelah mengubah setting sebutan_dusun menjadi jorong.
Style untuk setiap tema harus ada di folder tersendiri di bawah folder desa/css. Misalnya, untuk tema hadakewa, file styling yang digunakan oleh tema ini perlu diletakkan di folder desa/css/hadakewa.
Berikut ini contoh tampilan Web setelah mengubah setting web_theme menjadi hadakewa.
Jika setting web_theme dikosongkan atau dihapus, tema yang diaktifkan adalah tema default yang tersimpan di folder desa/css/default.
Di dalam OpenSID diperkenankan untuk menambah/membuat sendiri web_theme, dengan mengikuti ketentuan yang ada tentunya, kemudian meletakkan folder web_theme tersebut didalam folder desa/themes/ kemudian jangan lupa untuk melakukan Migrasi Database terlebih dahulu. Karena salah satu fungsi Migrasi Database adalah berfungsi untuk mendeteksi tema yang ditambahkan supaya bisa tampil di pilihan Pengaturan>Aplikasi.
Di folder root (biasanya htdocs) disediakan berkas htaccess.txt. Jika server SID mengizinkan penggunaan .htaccess, ubah nama file htaccess.txt menjadi .htaccess untuk menghilangkan index.php dari URL OpenSID. Setelah itu, misalnya, modul Web yang biasanya diakses menggunakan URL http://localhost/index.php/first sekarang bisa diakses dengan URL http://localhost/first.
Apabila server SID tidak mengizinkan penggunaan .htaccess, perubahan nama
berkas htaccess.txt menjadi .htaccess akan menyebabkan terjadinya error.
Perhatian: pada hosting, ada kalanya .htaccess tidak berfungsi, tetapi file .htaccess
tetap disediakan oleh hosting secara default (walaupun mungkin tidak tampak di
File Manager CPanel). Dalam hal ini, anda akan mengalami error di mana
halaman yang anda tuju, misalnya http://mulyajaya.next/index.php/surat, tidak ditemukan,
sedangkan yang muncul di address bar browser anda adalah http://mulyajaya.next/surat
(yaitu, tidak ada 'index.php'). Jika ini terjadi, anda perlu hapus file .htaccess tersebut.
Biasanya pada File Manager CPanel, anda perlu mengaktifkan dulu setting untuk menampilkan
'hidden' (yang mulai dengan titik, seperti .htaccess) file, supaya bisa hapus.
Panduan OpenSID dibuat oleh relawan dari Komunitas OpenSID. Kami juga mengajak anda untuk turut membantu mengembangkan panduan ini, untuk manfaat bersama. Silakan melihat caranya di Mengembangkan Panduan OpenSID.
Petunjuk cara memakai panduan ini ada di Petunjuk Memakai Panduan OpenSID.